Gaya Hidup Minimalis dengan Makan Tempe dan Tahu

Judi Online – Karena itu pada kesempatan istimewa saya akan mengulas sedikit tentang gaya hidup ini seperti berikut. Setiap manusia pasti memiliki sifat dasar alamiah ingin mendapat kesenangan tetapi karena sebagian manusia tidak merasa puas dan sulit untuk mengontrol dirinya sendiri, maka dengan seperti itu akan mmebuat kita terjerumus pada gaya hedonis. Sebenarnya hedon adalah pilihan dari masing-masing individu, namun alangkah baiknya untuk tidak terjerumus dalam gaya hidup hedon. Saat seseorang merasa stres, semua sistem dalam tubuh akan merespon dengan cara yang berbeda. Mereka ingin dipandang seperti yang mereka inginkan namun tak jarang juga mereka merasa tertekan dengan labeling yang masyarakat berikan. Mereka ingin mendapatkan uang atau harta dengan cara yang sangat mudah dan praktis , tidak mempedulikan orang lain bahkan sampai merugikan atau mencelakakan orang lain. Perkembangan yang begitu cepat dan inovasi – inovasi baru yang terus muncul tentu berkaitan dengan berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Dengan gaya hidup yang dinamis ini terdapat minim nya pengetahuan dalam pengelolah keuangan membuat generasi milenial masih sulit mengatur keuangan yang sesuai dengan prioritas nya. Terlalu berlebihan bukan hal yang bagus untuk dilakukan, namun berbeda dengan sudut pandang mengenai gaya hidup satu ini.

Menurut sudut pandang kristiani, banyak sekali yang bertentangan dengan gaya hidup modern. Memeang kebahagiaan menurut setiap sudut pandang orang akan berbeda-beda maknanya dan dapat berubah seiring berjalannya waktu namun, kebahagiaan sendiri bersifat internal yang dimana sesuatu itu hanya akan lahir dan berasal dari dalam diri manusia itu sendiri dan tidak akan merugikan diri sendiri. Kemudahan mengakses media sosial menjadi sarana para remaja untuk selalu mengikuti model baju, hijab, tas, ataupun barang-barang lain yang digunakan oleh selebriti media sosial, apapun yang mereka pakai bisa menjadi contoh bagi kalangan remaja yang memang bukan merupakan kebutuhan mendesak dan penting untuk mereka miliki. Ketiga adalah bertindak tidak rasional ketika membeli suatu barang, mereka merasa ketika membeli barang tersebut bisa menjadi lebih gaul dari yang lain dan timbul sifat sombong secara tidak sadar. Banyak kawan saya yang menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang sifatnya tidak esensial, seperti kopi, makan diluar, jalan-jalan (travelling), pakaian,, minuman, gadget, dan gaya hidup yang serba mewah. Menurut jurnal Equilibria Pendidikan (2017), gaya hidup hedonisme merupakan sebuah pola hidup dimana aktivitasnya cenderung mencari kesenangan hidup, contohnya seperti lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, lebih bayak bermain, menyengi keramaian kota, menyukai barang mahal, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

Semua itu dipicu oleh faktor cuaca, siklus bulan, hingga penurunan muka tanah dan pemanasan global. Akibat yang ditimbulkan selanjutnya adalah terjadinya penurunan dan pengambilan cairan pencernaan dan pemisahan vitamin maupun mineral dari makanan. Di era yang dimana teknologi semakin berkembang pesat tentunya juga akan semakin mudah dicapai oleh seseorang untuk mencapai kemauannya dan ini juga akan semakin mudah bagi seseorang untuk melakukan tindakan tindakan yang tidak wajar seperti peretasan, mencuri data, dan lain sebagainya, dengan adanya alat komunikasi yang sangat canggih ini lah mereka manfaatkan dengan niat yang negatif tanpa memikirkan perasaan orang lain. Mereka tidak memikirkan bahwa uang yang dihambur-hamburkan itu dapat bermanfaat bagi orang lain. Seperti dikatakan oleh salah satu seorang mahasiswa dalam sebuah wawancara , ia mengatakan ” Di era globalisasi ini tentunya akan memudahkan seseorang untuk melakukan tindakan kriminal tidak perlu kita repot-repot , dengan memanfaatkan teknologi yang ada mereka akan semakin mudah, semakin gesit untuk menjangkau apa yang mereka mau termasuk itu mencuri, meretas dan lain sebagainya” Ujarnya. Jangan sampai dengan mengikuti kebiasaan hedon tersebut dapat merusak anggaran yang sudah direncanakan dan membuat dampak buruk bagi keungan dimasa yang akan datang. Beliau bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti jejak umat beberapa abad sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta”.

Tentu tidak ada yang salah memiliki barang mewah asalkan sesuai dengan nilai yang dapat diberikan, memiliki rumah besar sesuai dengan kebutuhan, dan memiliki banyak anak untuk mendapatkan kedamaian. Kegiatan ini menargetkan para siswa dari SDN Pedurungan Lor khususnya anak kelas 6, dengan harapan program ini dapat meningkatkan kemampuan dan ketahanan diri di usia tersebut yang umumnya anak rentan dan mudah terpengaruhi oleh lingkungan sekitar. Sedangkan dampak negatif sifat konsumerisme adalah boros dan merusak lingkungan. Bicara persoalan kebutuhan dan keinginan sering kali menjadi faktor seorang milenial terjebak dalam gaya hidup boros. Mungkin yang ada dipikiran mereka saat ini adalah sandang, pangan, papan, dan jalan-jalan (travelling). Dengan penampilan fisik yang menonjol mereka berharap untuk tampil glamor dan fancy sehingga menimbulkan kesan modern yang tidak semua orang bisa ikuti. Yang perlu diingat bahwa milenial masih memiliki sumber daya yang terbatas baik itu uang, waktu, dan energi (tenaga). Golongan yang memiliki faham hedonisme itu sendiri dapat kita dikenali dengan gaya hidupnya yang boros kemudian hura-hura atau foya-foya. Golongan hedonisme merupakan golongan yang berfaham hedonisme. Hanya ingin memiliki sebuah hand phone tersebut , bahkan orang yang berfaham hedon tersebut tega mencelakai pemiliknya dengan keji.

You may also like...